Wednesday, May 27, 2009

fenomena kaum liyan

Kemaren saya baru baca koran jawa post. Saya tertarik tuh tentang berita banyaknya sekarang kaum liyan(sebutan bagi kaum homo atau lesbi) yang berani mengungkapkan jati dirinya. "eh..jangan salah paham. saya bukan ingin mengaku juga :)". Saya cuma miris dengan fenomena seperti ini, bagaimana tidak orang-orang sekarang tidak malu mengakui dirinya bahwa dia adalah seorang homo/lesbi, dari orang kecil, pejabat bahkan seorang pendeta pun berani mendeklarasikan kalau dia adalah penganut Liyan. Yang bikin aneh lagi banyak orang yang mendukung baik secara langsung atau tidak langsung. itu terbukti mereka semakin dapat kepercayaan publik.
Di indonesia pun juga seperti itu, petikan wawancara jawa post dengan Dr Dede Oetomo, pendiri GAYa Nusantara, organisasi pertama yang mengayomi kaum homoseksual, mengatakan kalo di indonesia ini butuhkan seorang pelopor. Kaum gay beralasan itu semua berkaitan dengan HAM, padahal jelas HAM itu adalah produk barat, produk kebebasan. sedangkan kita di Indonesia mempunyai nilai-nilai batasan syariat. Saya mau menilik cerita dimasa lalu yaitu pada masa zaman nabi Luth AS, kalau anda adalah orang islam pasti sudah sedikit tau tentang kisah nabi luth dengan kaumnya yang homo. kaum Nabi Luth a.s. adalah orang-orang yang paling durhaka, paling kafir, dan paling jahat sifat dan perilakunya. Mereka gemar melakukan hal-hal mungkar dalam pertemuan-pertemuan mereka. Di antara mereka tidak ada budaya saling menasihati untuk kebaikan. Bahkan, mereka melakukan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh manusia sebelumnya: mereka bersenggama dengan sesama jenis. Lelaki dengan lelaki. Homoseksual. Mereka tidak mau menikahi wanita. dan Allah pun memberikan azab kepada mereka
“Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah. (Kami balikan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang yang zhalim.” (Hud: 82-83).
Bayangkan azab seperti itu datang lagi karena banyaknya manusia di dunia ini yang sudah tidak lagi mementingkan moral dan etika karena didasari HAM (hak kebebasan). "a'uzubillahminzalik".


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

3 komentar: on "fenomena kaum liyan"

Prie said...

Dan kaum liyan ini begitu "pintarnya" bergaul dan membaur dengan kalangan normal, sehingga kadang jarang bisa terdeteksi (ini kelebihan kaum minoritas ; yg tidak menutup kemungkinan akan menjadi mayoritas, kalo tidak diantisipasi).

uBuh said...

mereka perlu disadarkan bukan disingkirkan...

Anonymous said...

ceyemmmm

Post a Comment

Sobat-sobat semua sudah punya rekening virtual gak buat transaksi di internet. Kalo belum daftar di PAYPAL, Klik aja Icon dibawah Ini

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.